Sumber : TEMPO.CO
PotretKehidupan
Introfeksi Diri Untuk Menuju Suatu Pendewasaan Sejati
Kamis, 18 Oktober 2012
Mengapa Lele Digemari Warga Batam?
Meningkatnya kebutuhan ikan lele di Batam terjadi karena
semakin banyaknya berdiri kedai-kedai pinggir jalan yang menjual pecel lele.
Pecel lele tidak hanya menjadi sasaran para masyarakat biasa, tapi juga kelas
menengah dan menjelajah ke hotel-hotel, puja sera, dan restoran. http://id.berita.yahoo.com/mengapa-lele-digemari-warga-batam-010714164.html
Selasa, 16 Oktober 2012
Gotong Royong
Indonesia dari jaman nenek moyang kita terkenal dengan masyarakat Gotong Royong . Dengan semakin majunya perekonomian dan masyarakatnya berubah jadi masyarakat modern maka kebiasaan gotong royong yang dari dulu kita telah miliki berangsur-angsur susut keberadaannya. Apakah dimasyarakat modern seperti sekarang ini masih memerlukan jiwa-jiwa Gotong Royong seperti yang telah diwariskan oleh leluhur kita ?
Pedagang Musiman
Pemandangan seperti ini setiap tahun kita pasti jumpai, baik di ibu kota Jakarta maupun di daerah-daerah seluruh Indonesia. Semua ini tidak terlepas karena minat masyarakat sangat antusias didalam menyambut pergantian tahun. Maka wajarlah kalau harga-harga barang yang dijual beberapa kali lipat dari harga yang semestinya. Gak apa ya...sekali-sekali kita bayar lebih atas usaha mereka membantu kita didalam perayaan penyambutan Perhantian Tahu. Kita Gembira Merekapun Senang.
Apa Yang Terlintas Di Pikirannya
Kenakalan remaja dari dulu memang sudah ada, namanya juga masa pancaroba / sedang mencari jati diri. Tapi yang terjadi akhir-akhir ini sudah kebablasan, di mana kerap kita baca, lihat dari media masa baik cetak maupun elektronik dimana remaja sekarang seneng sekali melampiaskan emosinya dengan melakukan tawuran, sampai-sampai ada korban yang meninggal. Penomena apakah ini ?
Mencari Sesuatu Untuk Hidup
Semestinya seumuran mereka tidak berada di tempat ini, semestinya mereka berada di bangku sekolahan untuk menuntut ilmu agar nantinya memperoleh pengetahuan demi masa depan yang lebih baik. Namun sayang , keadaan berkata lain. Kalau sampai seperti ini menimpa generasi penerus bangsa kita, siapakah yang harus dipersalahkan ?. Semoga mereka selalu mendapatkan kebahagiaan meskipun aktivitasnya berkutat dengan sampah-sampah ini.
Senin, 15 Oktober 2012
Geliat Pusat Oleh - Oleh
Peluang bisnis yang satu ini saban hari semakin diminati oleh para pembisnis lokal di seluruh wilayah Indonesia. Kedaerah manapun kita pergi saat ini , pastilah dapat kita jumpai Pusat Oleh Oleh daerah setempat. Sehingga kita tidak lagi kebingungan didalam mendapatkan oleh - oleh yang ingin kita bawa pulang.
Bagaimana Pengrajin Batik di Masa Depan
Batik buatan Indonesia sudah bisa menembus pasar Internasional, namun rendahnya tingkat kesejahteraan pengrajin batik dalam negeri membuat
ribuan pekerja batik dari Jawa Tengah mengadu nasib ke negeri China. Bagaimana karya mereka yang dimungkinkan akan mengancam produksi batik dalam negeri akan diklaim sebagai batik produksi China ?. Siapa yang harus bertanggung jawab dengan semua ini bila hal itu benar-benar terjadi.
Langganan:
Postingan (Atom)